Sabtu, 11 Desember 2010

Pengenalan Spring Security

Suatu hari Ciplus ditelefon Pak Paijo, manager PT XXX, salah seorang client yang telah meneken kontrak mengembangkan aplikasi berbasis web pada sistem akuntansi di perusahaannya, bulan lalu aplikasi tersebut telah diinstall pada komputer2 di perusahannya. "Halo saya mau komplain ini!" kata beliau di seberang telefon, "Busyet mo komplain aja pake ngrokok segala, mana rokok murahan lagi!" batin Ciplus menahan batuk karena asap yang keluar dari gagang telepon, "Maaf pak tolong rokoknya dimatikan dulu", kata Ciplus dengan sopan. "Oke, saya matikan, tapi tolong kamu kesini sebentar, ini kenapa data pembukuan perusahaan bisa kacau gini? Kamu kesini sekarang, benerin ini program kamu!", kata beliau dengan tegas. "Tapi pak ini kan hari minggu, ini juga baru jam 2 pagi, bagaimana kalau nanti agak siang kira pas jam makan siang bapak, jadi saya bisa nebeng makan gratis?", kata Ciplus. "Yaudah nanti jam 13.00 kamu kesini, nanti saya minta Jessica, pembantu saya, untuk masak tempe goreng dan sambal saja seperti makanan kamu sehari-hari", "Oalah niat mo makan enak saja susah bener, gimana tubuh bisa berisi kalau makanan kurang gizi terus begini".

Jam 12.30 akhirnya Ciplus berangkat, "Bisa abis makan siang kalo berangkat telat", batin Ciplus sambil lari ngejar angkot, soalnya sopir angkotnya rada gokil, suka mainin penumpang, dicegat disini eh berhentinya 50 meter didepan, terus dikasih waktu 5 detik kalau ga naik bakal ditinggal. Singkat cerita sampailah Ciplus di kantor Pak Paijo dengan terengah-engah, maklum harus oper angkot tiga kali. Aplikasi tersebut ditrace ga ada errornya, sepertinya aplikasinya baik2 saja, kenapa datanya bisa berubah? Akhirnya setelah menyewa detektif swasta diketahui bahwa penyebabnya adalah Steven, OB di kantor tersebut, yang sering bermain-main dengan komputer perusahaan. Bagaimana bisa Steven, Office Boy, bisa mengubah data-data seenaknya? Ternyata aplikasi tersebut tidak diberi modul hak akses, jadi semua orang bisa menggunakan aplikasi tersebut.

Panjang banget ya ceritanya? Intinya apa sih? Ya intinya security itu penting dalam sebuah aplikasi yang dikembangkan, bisa juga diberikan tingkatan hak akses, sehingga user yang tidak berhak tidak bisa mengakses modul atau mengubah data. Kalau intinya cuma itu kenapa harus dikasih prolog yang panjang? Blog saya ini mengusung tema cerita dalam segala hal, jadi intinya biar beda lah ama blog-blog pada umumnya hehehehe... Satu lagi pertanyaan, kenapa itu nama pembantu dan OB keren-keren begitu? Pak Paijo ini orang kaya dia ga mau cari pembantu orang lokal, maunya pembantu import. Cerita ini fiktif belaka, nama pemeran pun diubah juga biar lebih fiktif lagi.

Kita bisa mengembangkan modul keamanan kita sendiri, tapi bagi para pengguna Spring, kita bisa menggunakan framework Spring Security untuk mempermudah pekerjaan kita. Kali ini saya ingin berbagi pengalaman menggunakan Spring Security, jadi posting kali ini adalah pengenalan Spring Security. Lain kali saya akan berbagi pengalaman untuk menggunakan Spring Security ini di tingat yang lebih lanjut. Kalo ada teman-teman yang sudah master, boleh lah berbagi ilmunya. Oke saatnya kita serius :-p

Rabu, 03 Maret 2010

Koneksi Internet dengan Modem USB dan SMART di Linux [RESOLVED]

Hmm mau curhat lagi nich, lg seneng2nya beli modem baru nich^_^ Bundle dgn kartu SMART, Modem ZTE 2627. Sayang sekali produsennya cuma memberi support pada OS Windows dan Mac. Sedih juga padahal aku kan pemakai Mandriva, pengin juga kan internetan dengan OS kesayangan, apalagi internet broadband dari SMART ini lumayan cepet, murah lagi, cuman signalnya ga begitu stabil. Dari promosinya yang mencapai 3.1 Mbps pengalaman aku paling banter kisaran 900 Mbps itupun jarang banget, tapi keseluruhan aku sangat puas, trims SMART semoga pelayananmu lebih baik lagi.

OK cukup promosinya skrg kembali ke masalah awal, gimana cara menggunakan modem ini pada Linux ya? Bantuan dari teman-teman semua sangat berarti buat aku, plis bantu aku. Dari googling sana-sini sudah kucoba semampu aku cara mengkoneksikan modem ini. Berikut langkah2 yang telah aku lakukan.

Minggu, 21 Februari 2010

Menggunakan Framework Code Igniter

Hai semua, setelah berbagai kesibukan yang saya lakukan maka saatnya meluangkan waktu untuk sharing pengalaman dalam blog saya ini. Hmm kali ini saya mau sharing pengalaman aja belajar php dengan Code Igniter. Setelah berhasil menginstall apache server dalam komputer saatnya kita manfaatkan ya. Apa gunanya diinstall kalo tidak dipakai hehe ;-p.

Pertama kita download dulu Code Igniter disitus resminya. Baca dulu penjelasan disitu mengenai apa itu Code Igniter, MVC, dan istilah2 lainnya. Download compressed file-nya dan extract di folder "htdocs". Namai ulang sesuai keinginan, hmm kasih nama "dicky" saja (narsis mode on hehe), sehingga bisa diakses melalui url "http://localhost/dicky". Buka dulu file konfigurasi config.php dalam folder "dicky/system/aplikasi/config" dan ubah nilai dari $config['base_url'] sehingga menjadi :

$config['base_url'] = "http://localhost/dicky";

Simpan perubahan, jalankan apache server, buka browser, dan pergi ke urll "http://localhost/dicky", jika berhasil maka akan tampil seperti gambar di bawah ini :


OK sekarang framework sudah berjalan dengan baik, saatnya membuat modul sendiri. Code Igniter menggunakan arsitektur MVC, lain kali saya akan bahas arsitektur ini, atau kalian bisa cari2 dulu artikel tentang MVC yang tersebar dimana-mana hehe. Pada posting ini kita belum menggunan model, jadi kita buat dulu controllernya. Buat file dengan nama "coba.php" dan simpan dalam folder "dicky/application/controllers/". Isikan file tersebut seperti dibawah ini :

<?php
class Coba extends Controller {
function Coba() {
parent::Controller();
}

function tampil($nama) {
$data['nama_kamu'] = $nama;
$this->load->view("coba", $data);
}
}
?>


Untuk viewnya buat file dengan nama "coba.php" dan simpan dalam folder "dicky/system/application/views". Isikan seperti dibawah ini :

<!DOCTYPE HTML PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.01 Transitional//EN">
<html>
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=UTF-8">
<title>Start Of Web</title>
</head>
<body>
<h1>Hai <?php echo $nama_kamu; ?>, selamat belajar CI.</h1>
</body>
</html>


Oke sekarang buka browser dan ketikkan url "http://localhost/dicky/index.php/coba/tampil/Siti". Jika berhasil maka akan tampil halaman dengan tampilan "Hai Siti, selamat belajar CI".

Jika kita perhatikan ada hal yang mengganggu di url tersebut, yaitu adanya index.php dalam penulisan url. Saya heran kenapa Developer CI tidak menghilangkan saja ya? Ada yang tahu jawabannya? ;-)
Untuk menyingkirkan string "index.php" tersebut biar enak untuk dilihat silahkan tunggu posting berikutnya.